Langsung ke konten utama

Membentuk Karakter Juara

 MENTAL SANG JUARA


Mental Juara

Sering kali kita melihat sahabat yang tidak mempunyai semangat untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik atau mempunyai standar yang rendah bagi dirinya sendiri. Hal tersebut merupakan menjadi kendala kesukseksan diri pada kita terutama di masa dewasa atau dapat dikatakan tidak mempunyai mental juara. Mempunyai mental juara tanpa perlu menjadi ambisius bukanlah sesuatu yang instan. Ada proses pembiasaan yang perlu dilakukan sejak dari saat ini.

Bermental juara tidak hanya merujuk pada kita yang mampu memenangkan kompetisi atau lomba tertentu. Kita bisa dikatakan bermental juara pada saat kita berhasil melakukan apa yang seharusnya dia lakukan. Seringkali makna juara yang seperti ini kurang disadari oleh kita.

Cara yang dapat ditempuh untuk memiliki mental juara ini adalah dengan mengajari diri kita untuk menghargai sekecil apapun prestasi yang kita miliki. Motivasi dan cita-cita dapat membantu kita untuk berhasil dalam setiap langkah atau apapun yang kita lakukan. Bermental juara juga dapat berarti kita yang tangguh menghadapi segala tantangan. kita perlu ditempa untuk siap menghadapi tantangan dan menjadi kita yang mandiri. Kita perlu belajar bagaimana cara memecahkan masalah dengan tepat dan bijaksana.

Bermental juara dapat berarti juga kita yang mampu menghadapi kekalahan. Dalam hidup, seseorang tidak selalu menghadapi keberhasilan tetapi juga dalam saat-saat tertentu menghadapi kegagalan atau ketidakmulusan. Di sini kita perlu belajar bahwa diperlukan usaha untuk mengatasi ketidakberhasilan.

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pembentukan mental juara antara lain:

  • menjadi mandiri, tidak tergantung pada orang lain.

  • menjadi percaya diri dalam melakukan segala sesuatu.

  • kita tidak cepat putus asa dan mau mencoba lagi apabila mengalami kegagalan.

  • menjadi pribadi yang terbiasa memecahkan masalah.


 

Aspirasi vs Ambisi

Konsep membentuk mental juara bukanlah dengan menuntut kita untuk selalu menjadi juara. harus hati-hati agar memotivasi kita tidak dilakukan dengan cara memaksa. Seringkali kita merasa bangga saat diri kita memenangkan sesuatu, sehingga yang dikejar adalah hasil, bukan proses. Hal tersebut yang bisa menciptakan kita ambisius, di mana kita hanya akan berorientasi pada pencapaian hasil. Apabila kita memahami pentingnya proses maka akan tercipta aspirasi di dalam diri kita. kita yang memiliki aspirasi akan terinspirasi dan termotivasi untuk senantiasa melakukan yang lebih baik lagi.

Pada diri kita yang ambisius, kita akan sangat keras berusaha mencapai sesuatu akan tetapi di lain pihak kita akan cepat puas dan bangga pada yang diperolehnya dan berhenti hanya sampai di situ. Berbeda dengan aspirasi yang bersifat jangka panjang dibanding ambisi. Hal terpenting bukanlah menjadi juaranya, tetapi bagaimana usaha kita untuk mencapainya. kita tidak harus selalu menjadi juara, tetapi menjadi lebih baik dari yang dia lakukan selama ini. Sehingga kita lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan.

Mental juara dapat dibentuk dan dilatih sejak saat ini, terutama begitu kita mulai berinteraksi dengan dunia sekitarnya, dalam hal ini lingkungan sosial amat berpengaruh. Berikut ini tahap perkembangan dalam melatih mental juara:

  1. Awal kehidupan kita ditandai dengan adanya trust (percaya) dan mistrust (ketidakpercayaan).


Trust atau rasa percaya menunjukkan adanya perasaan kenyamanan fisik dan sedikit rasa takut. Trust pada diri kita membentuk harapan dalam kehidupan bahwa dunia ini merupakan tempat yang nyaman. Jika kita tidak merasa nyaman dengan lingkungannya maka yang berkembang adalah rasa mistrust. Dalam membentuk mental juara dan memotivasi kita harus mementingkan kenyamanan dan kebahagiaan jangan sampai kita merasa terpaksa dan tidak enjoy terhadap apa yang dilakukannya. Pada tahap awal ditandai dengan autonomy (otonomi atau kebebasan pribadi), shame (rasa malu) dan doubt (ragu-ragu).

Pada masa ini kita mulai menemukan dan mengembangkan tingkah laku. Jika kita diberi kesempatan untuk mencoba maka akan muncul otonomi. Tetapi jika kita banyak diarahkan dan dilarang maka kita akan menjadi kita yang pemalu atau ragu-ragu. Pada usia ini cukup ideal untuk melepas kita memecahkan masalahnya sendiri, yang merupakan salah satu cara membentuk mental juara.

  1. Pada masa tahap selanjutnya dengan initiative (inisiatif) dan guilt (rasa bersalah).


kita belajar untuk bertanggungjawab atas berbagai hal, Berkembangnya rasa tanggung jawab akan menanamkan rasa inisiatif pada kita. Sebaliknya akan muncul kita yang memiliki rasa bersalah dan cemas karena tidak memiliki rasa tanggung jawab dan tidak diberi kesempatan untuk mandiri. Pengalaman dari lingkungan akan menjadikan kita memiliki rasa percaya pada dunianya, mandiri, penuh inisiatif, dan siap menghadapi apapun dalam dunianya. Hal-hal inilah yang merupakan esensi mental juara. Dalam membentuk mental juara serta memotivasi diri ada beberapa hal yang perlu diwaspadai yaitu jika kita sering menjadi juara:

  • kita yang selalu atau sangat sering menjadi juara kerap menjadi lebih down ketika mengalami kegagalan. Terlebih lagi jika orang-orang di sekitarnya bersifat menyalahkan, kita bisa merasa tidak berharga dan tidak dicintai lagi karena sudah gagal. Hal tersebut yang biasanya terjadi apabila lingkungan kita lebih mengutamakan hasil daripada proses, akibatnya penghargaan diri kita menjadi relatif rendah.

  • Munculnya sifat angkuh atau sombong pada diri kita yang sering menjadi juara. Sekecil apapun pencapaian kita perlu dihargai. Di sisi lain apa yang menjadi kelemahan atau kekurangan kita perlu dievalusi dan dicari solusinya. Pujian maupun evaluasi hendaknya diberikan secara proporsional. Dengan demikian kita tidak menjadi sombong tetapi masih mau berusaha untuk lebih baik di kesempatan yang akan datang.

  • Adanya sifat individualis kita perlu dihindari ketika menanamkan mental juara. kita bermental juara justru mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. kita yang menghargai dirinya sendiri berdasar proses, biasanya juga akan menghargai orang lain. kita perlu belajar memahami siapa dirikita, mengetahui kita akan bisa mandiri tanpa melupakan hakikatnya sebagai makhluk sosial.


 

Mental juara pada kita dapat dibentuk atau dilatih oleh siapapun, termasuk diri kita yang pernah gagal atau tidak terlalu sukses. Apabila orangtua bisa memiliki kepribadian yang positif dan memiliki motivasi serta keinginan untuk mengembangkan kitanya dalam lingkungan yang sehat dan tidak ada paksaan, diharapkan kita bisa tangguh menghadapi tantangan dan mempunyai mental juara karena setiap kita mampu menjadi juara.

Tips membentuk mental juara yang bisa diterapkan:

  1. Saat mulai berusaha dan bekerja, otomatis semua sel-sel yang ada di dalam tubuh dimulai dari kaki, tangan, sampai otak akan bekerja bersama. Kamu juga pastinya akan membutuhkan kerja sama dari orang-orang sekitar kamu, seperti ibu, ayah, adik, kakak, teman, guru, ataupun tetangga. Jika serius untuk berusaha dan bekerja keras, maka orang-orang di sekitar juga akan membantu, dan pastinya pekerjaan kamupun akan sukses diselesaikan. Dukungan kemenangan bisa datang dari siapa saja, kesuksesan yang sesungguhnya adalah kesuksesan yang tidak akan membuat sombong, boros, ataupun menyepelekan hal-hal yang kecil. Hal tersebut tenyata berkaitan erta dengan teori fisika yang berbunyi, “ketika dalam keadaan yang kritis dan serius, maka setiap partikel di sekelilingnya akan bekerja sama untuk mencapai titik yang ideal.

  2. Setiap kehidupan, pasti akan mempunyai tantangan yang berbeda-beda. Jika terus menerus takut untuk menghadapi tantangan kapan menjadi juara? Mental juara akan terbentuk jika melakukan setiap langkah dengan kegigihan.

  3. Kemauan yang kuat biasanya akan melahirkan sebuah kreativitas yang tinggi. Anda harus menjadi seorang yang pioneer untuk memiliki kreativitas yang tinggi. Hal ini dapat di mulai dengan memecahkan masalah yang sulit, semakin sering berhasil memecahkan masalah, lama-lama akan semakin percaya diri untuk menyelesaikan masalah yang berikutnya.

  4. Fokus terhadap apa yang menjadi tujuan hidup. Jika Anda tidak tahu kemana langkah Anda akan bergerak, kamu harus mencari jalan untuk meluruskan tujuan kamu. Siapkan hal terkecil yang kamu butuhkan untuk berjalan menuju tujuan hidup. Usaha dan kerja keras akan membantu untuk menemukan proses pencapaian yang akan ditempuh.

  5. Dreams will be come true if you believe it. Cita-cita atau impian yang Anda inginkan merupakan titik awal sebuah proses pencapaian yang akan kamu tempuh. Gantungkan apa yang menjadi impian kamu setinggi-tingginya. Jika ada niat, tekad, serta usaha, yakin pasti kamu berhasil meraih apa yang Anda cita-citakan tersebut.


 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun Impian

CARA MEMBUAT IMPIAN Setiap orang pasti memiliki impian dan cita-cita, kali ini saya akan mencoba berbagi tentang 7 teknik membangun impian hidup. Siapapun orangnya memiliki hak yang sama untuk meraih apapun yang diinginkan. Kita diberi kebebasan untuk mendapatkan yang kita inginkan, meskipun terlihat mustahil bagi orang lain. Impian adalah pembimbing kita dalam menjalani hidup, sebab jika kita menjalani hidup tanpa impian lebih baik cobalah untuk berhenti hidup. Tetapi ada sebagian orang yang mengeluh karena mereka capek untuk bermimpi sebab semua mimpinya tanpa wujud. Mari kita perhatikan teknik dibawah ini untuk membangun apapun impian anda: Buat Impian Positif, pikiran bawah sadar lebih menyukai hal positif. contohnya adalah : Saya ingin menjadi orang yang sabar tahun ini,  bukannya. .saya ingin menjadi orang yang tidak pemarah lagi. Buat Sejelas Mungkin , jika anda mengajukan sebuah proposal kepada penyandang dana tentu memperjelas jumlah dan kebutuhannya kan? Sama dengan pik...

Mengenal Definisi dan Gejala Mioma

Mengenal Definisi dan Gejala Mioma . Mioma adalah tumor jinak yang tumbuh yang tumbuh dari rahim dan sering muncul selama tahun-tahun subur anda. Mioma sering disebut dengan fibromioma, leiomioma, atau uterine fibroid. Mioma ini tidak terkait dengan kanker rahim dan hampir tidak pernah berkembang menjadi kanker. Sebanyak 3 dari 4 wanita memiliki mioma selama hidupnya, tetapi kebanyakan wanita tidak mempedulikan karena mioma sendiri sering tidak menunjukkan gejala. Dokter mungkin menemukan mioma/fibroid secara tidak sengaja pada saat melakukan pemeriksaan daerah panggul atau pemeriksaan ultrasound sebelum melahirkan. Pada umumnya, mioma jarang memerlukan terapi. Terapi medis dan prosedur operasi dapat mengecilkan ukuran atau membersihkan fibroid/mioma jika anda merasa tidak nyaman atau ada gejala yang mengganggu dari mioma tersebut. Mioma juga dapat memerlukan terapi darurat jika mioma tersebut tiba-tiba menyebabkan nyeri hebat pada leher rahim atau perdarahan menstruasi yang ba...

Public Speaking

TIPS MENJADI PRESENTER HANDAL Untuk menjadi presenter yang handal dan bertahan lama, diperlukan bukan hanya keterampilan berkomunikasi. Lebih dari itu, diperlukan karakter dan kemampuan “marketing” dalam menjual keahliannya tersebut. Di bawah ini, ada beberapa tips penting untuk menjadi presenter yang handal. Know Your Self Mengetahui dengan pasti kelebihan-kelebihan dirinya, yang dapat di pakai sebagai modal untuk ditonjolkan dan dipublikasikan. Jadi harus punya rasa percaya diri. Image Personality Penentuan brand image hendaknya dilakukan pertama kali saat akan memulai karier ini. Sebagai contoh, mau memilih image ‘serius’ atau ‘humoris.’ Selanjutnya harus konsisten dengan image tersebut, guna memilih acara-acara yang sesuai dengan image yang ingin ditonjolkan. Sebaiknya tetap konsisten pada pilihan awal, karena sekali kita terlibat dalam suatu pekerjaan akan menentukan image selanjutnya Great Character Menjaga sikap-sikap tertentu agar mendapat kepercayaan rekan bisnis, sep...